Sekolahku

Sekolahku

Rabu, 18 Januari 2012

Yuk, Berlatih Mengarang!

Banyak guru atau siswa yang menyampaikan bahwa mengarang itu sulit. Umumnya mereka hanya bisa menyampaikan kata itu. Namun, mungkin belum pernah menelusuri akibat kesulitan yang dialami ketika mau menulis. Pada prinsipnya mengarang atau menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasan atau pokok pikiran. Ide/gagasan/pokok pikiran sebenarnya banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman inilah yang mampu sebagai sumber gagasan.

Bagaimanakah mengembangkan gagasan? Pikiran dan pengetahuan dikembangkan dengan memikirkan gagasan pokoknya. Hal tersebut ditempuh dengan membangkitkan pertanyaan yang timbul dalam hati pembaca dan mengusahakan jawabannya. Bahan ide/pikiran harus dicari dengan menelusuri pengalaman sendiri atau mencari di perpustakaan, misalnya kamus, ensiklopedi, dan berbagai buku bacaan. Ini adalah sumber ide yang kaya. Dalam rangka mengembangkan gagasan penulis harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.
1. Menggunakan fakta
    Fakta adalah selalu benar. Fakata mengatakan apa adanya, apa yang terjadi. Dasarnya yaitu apa yang dilihat, dan apa yang disaksikan. Berkaitan hal ini pengarang sebaiknya membatasi pemakaian unsur penilaian. Penilaian dapat berupa pendapat, anggapan atau pernyataan pribadi penulis. Tulisan yang terlalu banyak penilaian maka  tidak akan meyakinkan pembaca. Oleh sebab itu, tulisan perlu didukung dengan fakta.
2. Menggunakan detail yang khas.
    Kata-kata umum dan khusus sangat dibutuhkan dalam menguraikan buah pikiran. Kata yang bersifat umum biasanya muncul pada kalimat pertama atau awal paragraf. Selanjutnya, diikuti penjelasan secara rinci dengan kata khusus. Contoh: Pak Tani menanam sayuran di kebun. Sayuran yang ditanam yaitu bayam, kangkung, dan kacang panjang. 
3. Ilustrasi
  Suatu ide/gagasan disampaikan secara lebih jelas dengan menggunakan perumpamaan atau kiasan. Ilustrasi ini bisa juga berwujud penggambaran, kejadian peristiwa, dan ibarat. Hal tersebut sebetulnya hanya sebaai penjelas ide atau gagasan. contoh:  tokoh Bobi dan tokoh Arum. Kedua tokoh akan lebih jelas jika diikuti dengan deskripsinya.
4. Logika atau Nalar
    Jika pengarang ingin mengembangkan suatu ide/gagasan secara logis, penalaran harus masuk akal. Tulisan yang masuk akal akan lebih mudah diterima oleh pembaca. Seorang pembaca pasti yakin terhadap tulisan itu. Dengan menampilkan karangan yang bernalar berarti melatih kita berbuat jujur. 
        Pengembangan gagasan memang perlu latihan terus-menerus. Tanpa ada kemauan berlatih tidak mungkin akan terwujud karangan.yang padu. Masih banyak faktor yang dapat membantu penulis mengembangkan gagasan. SELAMAT MENGARANG

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar