Sekolahku

Sekolahku

Sabtu, 23 Mei 2015

DISEMINASI BEST PRACTICE

Diseminasi Best Practice SDN Pedutungan Tengah 02 Semarang
Klik disini :http://www.4shared.com/office/o20f5wFAba/BEST_PRACTICE_BATIK_RPOV_FINAL.html

BEST PRACTICE MANAJEMEN BATIK






MANAJEMEN BATIK
Dengan Pendekatan Tri-Ng
Sebagai Strategi Membangun Sekolah Berinovasi dan Berbudaya
Di SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Kota Semarang




BEST PRACTICE

 

Disajikan dalam Rangka Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi

Jenjang Sekolah Dasar

Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015




oleh
Sutikno, M.Pd.
Kepala SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Kota Semarang
 



PEMERINTAH KOTA SEMARANG
DINAS PENDIDIKAN










PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dalam bentuk best practice yang berjudul “Manajemen Batik dengan Pendekatan Tri-Ng Sebagai Strategi Membangun Sekolah Berinovasi dan Berbudaya di SD Negeri  Pedurungan Tengah 02 Kota Semarang disusun oleh Sutikno, M.Pd. (Kepala SD Negeri Pedurungan Tengah 02, Kecamatan Pedurungan).
Diketahui dan disahkan pada:
                        Hari                             : Sabtu
                        Tanggal                       : 2 Mei 2015


        Mengetahui
Pengawas TK/SD UPTD Pendidikan                     Penulis,
Kecamatan Pedurungan,            



Dra. Hj. Wresdiningsih S.,M.Pd.                        Sutikno, M.Pd
NIP 196304021982012001                                    NIP 196610251993111001                                   

Mengesahkan
Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Pedurungan,



Sulardi,S.Pd., M.Pd.
NIP 196002131982071008

KATA  PENGANTAR

Sehubungan dengan adanya seleksi Kepala Sekolah berprestasi, perlu disusun  sebuah makalah yang berupa Best practice.  Best practice ini merupakan pengalaman penulis yang telah dilakukan dalam mengembangkan sekolah tempat penulis bertugas. Penulis dapat menyusun karya tulis ini berkat limpahan rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, selayaknya penulis menyampaikan rasa syukur kepada-Nya.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus kepada yang terhormat:
1.      Drs. Bunyamin,M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang yang memberikan pengarahan dan motivasi untuk melaksanakan penelitian;
2.      Sulardi,S.Pd.,M.Pd., Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pedurungan yang memberikan kepercayaan dalam berbagai kegiatan;
3.      Dra. Hj. Wresdiningsih Setyowati, M.Pd., Pengawas TK/SD UPTD Pendidikan Kecamatan Pedurungan yang telah memberikan bimbingan;
4.      Rekan-rekan guru dan staf SD Negeri Pedurungan Tengah 02  yang telah bekerja keras, cerdas, dan ikhlas dalam membantu mengembangkan sekolah yang berinovasi dan berbudaya.
Penulis sadar bahwa  best practice ini belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi perbaikan pemaparan pengalaman  Kepala SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Kota Semarang ini sangat diharapkan. Terima kasih.

            .                                                                                  
Semarang,  2 Mei 2015
             Penulis





SARI

Sutikno. 2015. Manajemen Batik dengan Pendekatan Tri-Ng Sebagai Strategi Membangun Sekolah Berinovasi dan Berbudaya di SD Negeri  Pedurungan Tengah 02 Kota Semarang. Best Practice. Disajikan dalam Rangka Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SD/MI Tahun 2015.
Kepala sekolah merupakan tokoh dalam peningkatan mutu dan pengembangan sekolah. Penulis yang bertugas di SD Negeri Pedurungan Tengah 02 Kecamatan Pedurungan, menulis pengalaman yang telah dilaksanakan selama berjuang untuk meningkatkan mutu dan mengembangkan sekolah. Karya tulis ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai: (1) langkah-langkah  implementasi pendekatan batik dengan pendekatan tr-ng, dan (2) hasil atau dampak dari pelaksanaan program manajemen batik dengan pendekatan tri-ng.
Tahapan dalam implementasi manajemen batik dengan pendekatan tri-ng  yang dikembangkan di Sekolah Dasar Pedurungan Tengah 02 terdiri atas tiga pokok, yaitu; (1)Membentuk Tim work sekolah. (2)Melaksanakan Tri-ng . (3) Kemitraan.
Hasil dari implementasi manajemen batik dengan pendekatan Tri-ng yakni; (1) Meningkatnya kesadaran guru dan staf belajar teknologi informasi komunikasi;, 2) Terbentuknya kesadaran berbudaya;  (3) Prestasi sekolah dan peserta didik semakin meningkat; (4)Terjalinnya program kemitraan orang tua siswa, komite, masyarakat sekitar, dan lembaga lain.
Dampak dari implementasi manajemen batik dengan pendekatan Tri-ng yaitu (1) Guru dan Staf  bekerja berorientasi pada mutu dan prestasi; (2) Peserta didik memiliki rasa tanggung jawab belajar dan pola hidup sehat di rumah, sekolah, dan masyarakat; (3) Orang tua percaya  kepada sekolah.
Berdasarkan pengalaman ini direkomendasikan agar (1) Kepala sekolah dimungkinkan mengkondisikan kegiatan sekolah melalui proses tri-ng yaitu ngomong, ngemong, dan ngiming. Penyampaian visi misi sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat untuk menghindari salah persepsi. (2) Kepala sekolah membuat perencanaan pengembangan sekolah secara cermat.








DAFTAR ISI

JUDUL
i
PENGESAHAN
ii
PRAKATA
iii
SARI
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
1

B.     Permasalahan
3

C.     Strategi Pemecahan Masalah
3

1.      Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah
3

2.      Tahapan Operasional Pelaksanaan
3
BAB III
PEMBAHASAN


A.    Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
5

B.     Hasil yang Dicapai dari Strategi yang Dipilih
6

C.     Dampak yang Dicapai dari Strategi yang Dipilih
8

D.    Kendala-Kendala yang Dihadapi  dalam Melaksanakan Strategi yang Dipilih
8

E.     Faktor-Faktor Pendukung
9

F.      Alternatif Pengembangan
9
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI OPERASIONAL


A.    Simpulan
10

B.     Rekomendasi
10
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
















BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi dewasa ini tantangan yang paling berat bagi bangsa Indonesia adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul, dan berdaya saing di tingkat regional maupun global. Upaya pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu telah banyak dilakukan, namun kenyataan menunjukkan pendidikan yang bermutu itu masih seperti fatamorgana. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemetaan penilaian yang belum memuaskan. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kepala Sekolah sebagai manajer dan pemimpin pendidikan mempunyai peran yang besar dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
Mutu pendidikan sekolah akan dapat diraih dan dipertahankan apabila  kepala sekolah dapat mengelola dan mempengaruhi warga sekolah.  Pengelolaan yang baik dapat menumbuhkan motivasi warga sekolah. Motivasi yang tinggi dapat mengerakkan daya juang yang tinggi. Daya juang yang tinggi diasumsikan dapat memunculkan inovasi atau pembaruan. Dengan adanya pembaruan dimungkinkan pula muncul perubahan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah munculnya perubahan tanpa meninggalkan budaya bangsa Indonesia.  Agar dapat mewujudkan hal tersebut, perlu adanya gerakan belajar aktif (active learning).
Gerakan belajar aktif terutama bagi guru dan siswa sangat dibutuhkan untuk menjadikan sekolah yang berinovasi dan berbudaya. Hal tersebut perlu  ditunjang dengan proses komunikasi yang efektif. Komunikasi menjadi penting bagi penulis mengingat sekolah tempat penulis bertugas merupakan sekolah  yang disegani oleh masyarakat. Belajar aktif tentang inovasi dan komunikasi yang selanjutnya disebut “Batik” menjadi penting bagi penulis. Hal ini mengingat bahwa tuntutan masyarakat terhadap kualitas peserta didik cukup tinggi. Mereka berharap bahwa putra putrinya yang belajar yang belajar di sekolah kami ingin memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai.
Pelaksanaan manajemen batik masih dibutuhkan dengan adanya sebuah pendekatan. Pendekatan yang sesuai dimungkinkan mampu meraih apa yang dicita-citakan. Pendekatan ngomong, ngemong, dan ngiming yang selanjutnya disebut tri-ng sangat penting bagi penulis untuk mengelola dan mempengaruhi warga sekolah. Kemajemukan warga sekolah menjadi fokus penulis mengapa perlu menggunakan pendekatan tri-ng.
Selama menjalankan  tugas di SD Negeri Pedurungan Tengah 02 ada permasalahan yang segera diberikan solusi. Permasalahan tersebut antara lain 1) Sebagian besar guru belum terampil menggunakan komputer. Hal ini dapat dilihat ketika menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang berkaitan dengan pengetikan, diserahkan kepada tata usaha. Hal yang seharusnya dapat dilaksanakan sendiri ternyata melibatkan orang lain sehingga tidak efektif.  2) Pembelajaran monoton. Hal ini dapat dilihat saat pembelajaran masih banyak guru yang belum memanfaatkan sarana atau media. LCD yang tersedia belum dipakai secara optimal.  Jaringan internet belum dimanfaatkan untuk memperoleh sumber belajar atau informasi, 3) Prestasi siswa atau sekolah masih berada di tingkat kecamatan. Belum banyak prestasi siswa di tingkat Kota/kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Dinamika penting yang turut memunculkan masalah adalah kurang adanya kesadaran warga sekolah menjaga kebersihan. Warga sekolah terutama peserta didik beranggapan bahwa kebersihan sekolah adalah tanggung jawab penjaga sekolah dan tenaga kebersihan. Hal ini dapat terlihat setiap pagi kondisi sekolah tampat bersih. Namun, setelah istirahat, banyak sampah berserakan di halaman dan teras kelas.
 Untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul, penulis melakukan berbagai upaya  yang penulis rekam dalam bentuk karya tulis sebagai best practice. Karya tulis ini berjudul “Manajemen Batik dengan Pendekatan Tri-ng sebagai Strategi Membangun Sekolah Berinovasi dan Berbudaya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam best practice ini adalah sebagai berikut.
1.               Bagaimanakah cara menerapkan Manajemen Batik dengan pendekatan tri-ng agar dapat membangun sekolah berinovasi dan berbudaya?
2.               Bagaimanakah hasil Manajemen Batik dengan pendekatan tri-ng yang telah diimplementasikan di SD Negeri Pedurungan Tengah 02?

C.   Strategi Pemecahan Masalah
1. Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah
Strategi yang dilaksanakan untuk memcahkan permasalahan di SD Negeri  Pedurungan Tengah 02 adalah penerapan batik kepada pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, komite, masyarakat, dan seluruh stakeholder. Fokus utamanya adalah membangun sekolah inovasi dan budaya sekolah.yang didukung kualitas sumber daya manusia (kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik  dan partisipasi orang tua peserta didik.

2.    Tahapan Operasional Pelaksanaannya
Tahapan operasional penerapan Batik terdiri atas beberapa langkah-langkah sebagai berikut.
a.    Membentuk Tim Work sekolah.
Tim work adalah sebuah tim yang menyusun program sekolah untuk melakukan diskusi. Diskusi dilakukan oleh tiap-tiap kelompok kerja. Hasil dari diskusi tersebut dapat disampaikan secara umum pada saat koordinasi bersama yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.

b.   Melaksanakan Kegatan Tri-ng
Tri-ng merupakan tiga bentuk kegiatan yaitu ngomong, ngemong, dan ngiming. Ngomong (berbicara) bermaksud membangun komunikasi efektif (berkoordinasi), Ngemong  (Saling Asuh) artinya    proses perilaku menaruh perhatian terhadap seseorang dalam dinamika kelompok untuk mencapai tujuan.Tahapan ini membutuhkan sifat kekeluargaan. Karena sifatnya kekeluargaan, hal yang dibutuhkan adalah suasana kondusif. Ngiming (Menjanjikan)  adalah proses yang memperlihatkan sesuatu untuk membujuk agar menjadi lebih baik atau berkualitas. Kualitas hasil bujukan adalah sebuah penghargaan. Penghargaan dapat berwujud  moral maupun material. Hal pokok yang perlu diketahui yaitu semula belum bisa menjadi bisa.

c.       Kemitraan
Kemitraan adalah bentuk komunikasi dengan orang tua siswa, komite sekolah, lembaga sejenis atau lintas lembaga. Kepala sekolah dapat bertukar pengalaman melalui komunikasi dengan lembaga sejenis. Komunikasi dengan lintas lembaga dimaksudkan untuk mencari dukungan dalam rangka pengembangan sekolah di luar bidang akademik.














BAB II
PEMBAHASAN

A.      Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
    Manajemen Batik dengan pendekatan tri-ng dipilih sebagai pemecahan masalah dalam pembentukan sekolah yang berinovasi dan berbudaya dilandasi pemikiran dari Edward Sallis dalam bukunya Total Quality Management in Education bahwa  perubahan yang solid dan bertahan lama didasarkan pada kontinuitas rangkaian proyek/kegiatan menuju perbaikan mutu. Ada dua hal bahwa orang mnghasilkan mutu. Pertama staf membutuhkan sebuah lingkungan yang cocok untuk bekerja. Lingkungan yang mengelilingi staf memiliki pengaruh dalam mengerjakan pekerjaan secara tepat dan efektif.  Kedua, untuk melakukan pekerjaan dengn baik, staf memerlukan lingkungan yang mendukung dan menghargai kesuksesan dan prestasi yang mereka raih. Mereka memerlukan pemimpin yang dapat menghargai prestasi dan membimbing mereka untuk meraih sukses yang lebih besar.
STRATEGI
KEPALA SEKOLAH
 
                       

MANAJEMEN BATIK
GURU, SISWA, ORANG TUA
1.      TIM WORK
2.      TRI-NG
3.      KEMITRAAN
                                                                                            
HASIL
SEKOLAH BERINOVASI & BERBUDAYA
 





                                                                                                      

Gbr.1. Bagan Manajemen Batik                        

                              
B.       Dampak yang Dicapai dari Strategi yang Dipilih
Strategi pelaksanaan program dalam mengembangkan sekolah melalui menajemen Batik  dengan pendekatan tri-ng di SD Negeri Pedurungan Tengah 02 memiliki dampak  sebagai berikut.
             1.     Meningkatnya Kesadaran Guru dan Sataf Belajar Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)
Gbr. 2.Kegiatan Guru Memanfatkan TIK
Meningkatnya kesaadaran guru dan staf belajar teknologi informasi dan komunikasi yaitu a) meningkatnya pemakaian komputer/lap top dalam mengerjakan tugas; b) banyak guru sudah bisa mencari sumber belajar melalui internet; c) guru memanfaatkan LCD dalapembelajaran.

             2.     Terbentuknya Kesadaran Berinovasi dan Berbudaya
Hal ini ditandai dengan adanya
 program inovasi dan pembudayaan/pembiasaan di SD Negeri Pedurungan Tengah 02. Guru,  siswa, bahkan orang tua memunculkan perubahan
Gbr. 3.Kegiatan Guru    
            Berinovasi
antara lain a) mengikuti carnival; b) inovasi kesehatan sekolah; c) pembiasaan hidup bersih, hormat guru.

             3.          Meningkatnya Prestasi Peserta  dan Sekolah
a.         Prestasi Peserta Didik, misalnya
1)         Dua tahun berturut-turut 2013 dan 2014 peringkat ke-2 di tingkat kecamatan hasil UN/US
2)         Muhamad Hilal Ariq Juara 2 OSN Kuark Nasional tahun 2013. Tahun 2015 siswa tersebut sebagai finalis OSN SD yang rencana dimulai tanggal 18 Mei 2015 di Yogyakarta.
3)         Ahmad Hibatullah Juara ke-2 tenis meja putra tingkat provinsi tahun 2013 dan 2014.
4)         Baqilla Trisiana Juara ke-2 tari kreasi baru tingkat Kota Semarang tahun 2014.
b.         Prestasi Sekolah, misalnya
1)         Lomba perpustakaan juara ke-3 tingkat Kota Semarang
2)         Lomba 7 K juara ke-3 tingkat kecamatan

             4.          Terjalinnya Program Kemitraan
Sebelum dilaksanakannya batik,  sekolah belum mengoptimalkan keberadaan komite sekolah, peran aktif
orang tua, masyarakat, dan lembaga lain.
Setelah  dilaksanakannya batik, sekolah
 tampak “inovatif dan berbudaya ”.
Gbr. 4. Diskusi KS, Guru, dan Komite
Hal ini  terlihat dengan adanya variasi
 kegiatan dalam “kehidupan sekolah”.
Kegiatan yang dimaksud diantaranya;
a)         Kegiatan inovasi sekolah misalnya bidang kesehatan, makanan, proses pembelajaran, penambahan life skil;
b)         Pengembangan budaya menanam dan merawat, hidup bersih, tertib, dan lain-lain;
c)         Kemitraan dengan lembaga lain ditandai
dengan dukungan dari Dinas Ketahanan
Pangan, Pertamanan, Balai Lingkungan
Hidup, Balai POM, dan sebagainya;
Gbr. 5. Kegiatan Gerdu
Kempling dgn UPGRIS
 



d)       Partisipasi aktif orang tua dan komite terhadap sekolah meningkat. Hal ini terbukti dengan banyaknya kegiatan siswa di luar akademik  yang dilaksanakan oleh orang tua siswa.

C.       Dampak Strategi yang Dipilih
Dampak implementasi manajemen batik dengan pendekatan tri-ng di SD Negeri Pedurungan Tengah 02 sangat positif. Hal tersebut ditandai dengan hal-hal sebagai berikut.
         1.         Guru dan staf bekerja berorientasi pada mutu dan ketuntasan;
         2.         Guru dan staf menjaga kode etik dan berkomunikasi sesuai tata krama;
         3.         Peserta didik memiliki tanggung jawab untuk aktif  belajar dan pembiasaan pola hidup sehat;
         4.         Peran serta komite sekolah semakin produktif;
         5.         Orang tua  aktif  berkoordinasi dengan sekolah.

D.       Kendala-Kendala yang Dihadapi
Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Batik di SD Negeri Pedurungan Tengah 02  adalah (1) Para guru masih sekadar memberikan sesuatu yang bersifat abstrak daripada sesuatu yang bersifat kongkret pada proses pembelajaran . Untuk menuju sekolah berinovasi dan berbudaya, diperlukan contoh yang kongkret. (2)  Para guru membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memiliki keberanian dan percaya diri terhadap program teknologi informasi komunikasi.  (3) Peserta didik belum memiliki rasa budaya yang lebih tinggi. Hal yang paling sulit membudayakan kepada peserta didik adalah berkaitan dengan kebersihan sekolah. Para siswa masih beranggapan bahwa kebersihan sekolah adalah menjadi tanggung jawab penjaga atau tenaga kebersihan.




E.       Faktor-Faktor Pendukung
Faktor-faktor pendukung dalam implementasi strategi Batik adalah sebagai berikut.
1.      Sarana dan prasarana sekolah cukup memadai untuk melaksanakan Batik. Tersedianya laboratorium bahasa, ruang kumputer,  perpustakaan aplikasi, perangkat komputer di ruang administrasi, ruang guru, dan terpasangnya LCD di dalam kelas, sangat mendukung penerapam Batik;
2.      Adanya dedikasi dan loyalitas serta semangat yang tinggi seluruh warga sekolah;
3.      Komite sekolah secara aktif  melaksanakan tugas sesuai fungsinya;
4.      Peran serta aktif dan produktif orang tua sangat tinggi.

F.       Alternatif Pengembangan
Pengimplementasian strategi Batik dengan pendekatan tri-ng sangat bermanfaat di SD Negeri Pedurungan Tengah 02. Situasi lingkungan kerja menjadi kondusif  karena saling ngemong antara guru yang tua (senior) dan guru yang muda (yunior). Kebermanfaatan lainnya yaitu  khusus bagi pendidik dalam melaksanakan tugas pokok terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran.  Bagaimana pun guru pada saat proses pembelajaran membutuhkan  materi ajar yang bervariasi. Hal ini sangatlah menentukan keberhasilan pembelajaran. Manfaat yang lebih luas bagi guru adalah untuk Pengembangan Keprofesionalan Berkelanjutan (PKB). Melalui Batik, guru dapat mengaktualisasikan dirinya kepada teman sejawat atau yang lainnya. Baik melalui kegiatan kelompok kerja guru maupun di kegiatan lainnya.
Strategi Batik dengan pendekatan tri-ng perlu dilaksanakan secara konsisten. Kepala sekolah perlu melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap para guru dalam mengimplementasikan manajemen ini. Hal ini dilakukan untuk menyamakan persepsi tujuan Manajemen Batik dengan Pendekatan Tri-Ng.


BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A.      Simpulan
             Manajemen Batik dengan pendekatan tri-ng  sebagai strategi membangun sekolah berinovasi dan berbudaya di Sekolah Dasar Negeri Pedurungan Tengah 02 yang telah diuraikan pada Bab I dan II dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.      Tahapan implementasi  Batik dengan pendekatan tri-nga yang dikembangkan di Sekolah Dasar Negeri Pedurungan Tengah 02 terdiri atas tiga pokok, yaitu (a). Membentuk Tim Work yaitu pembentukan tim sebagai perancang dan pelaksana program;  (b). Melaksanakan Tri-ng, yaitu proses mengoptimalkan kegiatan dengan cara ngomong, ngemong, ngiming; (c). Kemitraan, yaitu proses kerja sama dengan orang tua peserta didik, masyarakat, dunia usaha dan industri, serta lembaga lain.
2.   Hasil dari implementasi manajemen batik dengan pendekatan Tri-ng yakni; (1) Meningkatnya kesadaran guru dan staf belajar teknologi informasi komunikasi;, 2) Terbentuknya kesadaran berbudaya;  (3) Prestasi sekolah dan peserta didik semakin meningkat; (4)Terjalinnya program kemitraan orang tua siswa, komite, masyarakat sekitar, dan lembaga lain. Adapun dampak dari implementasi manajemen batik dengan pendekatan Tri-ng yaitu (1) Guru dan Staf  bekerja berorientasi pada mutu dan prestasi; (2) Peserta didik memiliki rasa tanggung jawab belajar dan pola hidup sehat di rumah, sekolah, dan masyarakat; (3) Orang tua percaya  kepada sekolah.

B.     Rekomendasi
Memperhatikan hasil prestasi yang telah dicapai sekolah dalam kurun waktu empat tahun terakhir, maka direkomendasikan:
1.       Kepala sekolah dimungkinkan mengkondisikan kegiatan sekolah melalui proses tri-ng yaitu ngomong, ngemong, dan ngiming. Penyampaian visi misi sekolah kepada warga sekolah dan masyarakat untuk menghindari salah persepsi.
2.      Kepala sekolah membuat perencanaan pengembangan sekolah secara cermat.








































DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2014. Modul Diklat Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah. Jakarta.

Kompri. 2014. Manajemen Sekolah Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta.

Lusita, A. 2012. Jurus Sukses Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif, dan Inovatif. Yogyakarta: Araska.

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosda
Munir, Abdullah. 2010. Menjadi Kepala Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Insan Madadi.

----------------------. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Insan Madadi.

Prastowo, Adi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.

Qoamaruzzaman, Kurnia, 2012. Membangun Budaya Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sallis, Edward. 2010. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD

Setyanto, N. Ardi. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar.Yogyakarta. DIVA Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yamin, Martinis. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada press.

        http://www.aku ingin sukses.com/14-teknik-komunikasi yang –paling-efektif:  diunduh tanggal 5 Maret 2015
 Wikipedia Bahasa Indonesia. Teknologi Informasi Komunikasi.          (http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi : diunduh tanggal 7 Maret 2015
http://guruw.wordpres.com.2008/12/20 inovasi pendidikan: diunduh tanggal 10 Maret 2015
Lampiran

GEDUNG SD NEGERI PEDURUNGAN TENGAH 02



                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            

GURU DAN KARYAWAN SD NEGERI PEDURUNGAN 02

DISKUSI TIM WORK
















Kepala Sekolah Memimpin Rapat Penyusunan Kegiatan


NGOMONG
PENJELASAN TINDAKAN



Kepala Sekolah Koordinasi dengan Bapak/Ibu Guru


NGEMONG












Kepala Menjawab Pertanyaan Siswa













Kepala Sekolah dan Tim Work Memberikan Penjelasan Warga

NGIMING













Penyerahan Piala oleh Humas Polsek Pedurungan













Kepala Sekolah Memberikan Piala kepada Siswa Berprestasi
PEMANFAATAN TEKNOLOGI

Bapak dan Ibu Guru Belajar di Lab Bahasa












Bapak dan Ibu Guru Belajar Komputer

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR

                                                                          












Bapak/Ibu Guru Memanfaatkan Sumber Belajar di Sekitar Sekolah










KEGIATAN INOVASI

Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua Siswa Berinovasi



KEWIRAUSAHAAN


















                              Kepala Sekolah dan Membatik
PROSES PEMBUDAYAAN  KEARIFAN LOKAL
SABTU SEHAT CERIA (MAKANAN TRADISIONAL)




Anak-Anak Mengenal Makanan Khas Jawa Tengah



NASIONALISME

Upacara dengan Ka UPTD dan Kepolisian






















PEMBUDYAAN SALAM – SAPA - SENYUM



Kegiatan Sapa Senyum Salam




PEMBUDAYAAN POLA HIDUP SEHAT



Kegiatan Gosok Gigi dan Cuci Tangan






PEMBUDAYAAN GEMAR MEMBACA DAN CERIA

                             Situasi Santai Sambil Membaca             


Suasana Belajar Ceria






PEMBUDAYAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Pembiasaan Buang Sampah
Merawat Tanaman
KEGIATAN KEMITRAAN
Belajar di Suara Merdeka
Siswa Peduli Panti Asuhan
Kerja Sama dgn Dinas Kesehatan































PRESTASI
                                                                               

                    


                            

Kepala Sekolah Mendampingi Siswa Juara I Kearifan Lokal

Walikota Semarang Memberikan Piala Siswa Juara I